Selasa, 27 mei 2014, Pesantren Al-Atqiah menyempatkan diri untuk mengunjungi Pesantren Modern Ummul Quro Al – Islami ini demi tujuan mempelajari keorganisasian dan aspek- aspek di dalamnya atau yang kita kenal dengan study banding.

Pesantren Al-Atqiah sendiri berada di daerah sukabumi yang membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk menempuh perjalanan ke Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami. Kedatangan mereka lebih awal dari waktu yang dijadwalkan, yaitu sekitar pukul 10.30 wib, sedangkan acara direncanakan akan dimulai setelah zuhur.

Setibanya mereka di tempat yang telah disediakan, pihak panitia study banding dari PM Ummul Quro Al-Islami mempersilahkan mereka untuk isoma, (istirahat, shalat, makan) terlebih dahulu. Tepatnya pukul 13.30 wib, para rombongan study banding yang merupakan pengurus Pesantren Al-Atqiah berjumlah 58 orang memasuki aula gedung serba guna untuk mengikuti berlangsungnya acara penyambutan study banding.

Acara diawali dengan pembukaan oleh mc, kemudian shalawat yang dibawakan oleh Ust. Ni’am Rahmatullah, dilanjutkan dengan sambutan dari pembimbing peserta study banding Pesantren Al- Atqiah serta sambutan dari Pimpinan Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami, KH Helmy Abdul Mubin Lc.,

Masuk ke acara inti yaitu dialog interaktif antara pihak Pesantren Al- Atqiah dengan pihak Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami. Dialog interaktif ini berisi tentang seputar pertanyaan yang akan diajukan peserta study banding dengan pihak pesantren Ummul Quro Al-Islami. Dialog interaktif ini memakan waktu cukup lama karena total pertanyaan adalah 6 soal yang mana setiap soal harus dijawab dengan penjabaran yang luas, setelah itu ada pula acara hiburan yaitu lantunan lagu nasyid yang dibawakan oleh tim Dyva Nasyid UQI, dan ditutup dengan pembacaan do’a oleh Ust. Enang Sulaiman.

Acara selesai bukan berarti peserta study banding meninggalkan pesantren ini begitu saja, namun kami baik dari panitia maupun peserta study banding dipersilahkan untuk bertukar informasi. Dari percakapan ini kami tahu bahwa tujuan mereka adalah mempelajari disiplin bahasa yang ada di pesantren ummul quro ini dan keorganisasian lainnya. Ternyata Pesantren Al-Atqiah ini baru setahun lalu mencoba untukmenanamkan disiplin bahasa arab sebagai bahasa untuk percakapan sehari-hari, karena salah satu alumni PM Ummul Quro Al-Islami menikah dengan anak pimpinan mereka. Alumni tersebut ingin mengembangkan bahasa arab yang ada di Pesantren Al-Atqiah, sehingga beliau menyarankan para pengurus pesantren tersebut melakukan study banding ke PM Ummul Quro Al-Islami ini.

Cukup lama waktu yang digunakan untuk berbincang sampai tak terasa bahwa waktu yang  sudah beranjak petang, kami segera menunaikan shalat ashar dan mengelilingi Pesantren Ummul Quro Al-Islami ini. panitialah yang memandu para peserta dan mengenalkan bangunan-bangunannya.

Sekitar pukul 17.30 WIB, para peserta berpamitan untuk kembali, sayangnya ada satu menit yang terlewatkan yaitu, foto bersama. Tepatnya ketika waktu sudah menunjukkan azan maghrib, mereka segera pergi meninggalkan Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami ini.

 

                                                                                                                                                  Miftahul Jannah

Leave a Reply

Your email address will not be published.